Tidak ada hal apapun yang dapat mengalahkan perasaan gembira, senang, dll yang kita rasakan saat kita akan berlibur dan mengunjungi tempat-tempat yang baru.
Namun terkadang ekspektasi yang kita impikan tentang kenyataan tempat tujuan wisata atau pengalaman yang akan dan didapat tidaklah sesuai dengan apa yang diharapkan.
12 tempat tujuan wisata impian, antara Ekspektasi dan Realita:
Hal ini sudah banyak dikeluhkan, yang pada akhirnya menjadi suatu pengalaman buruk para wisatawan dunia dan saya berharap kamu tidak akan mengalaminya.
1. Tembok Besar China
Tembok Besar Cina berusia 2.000 tahun itu membentang lebih dari 20.921,472 KM dari timur ke barat.
Dibangun untuk melindungi perbatasan utara China yang bersejarah, kemegahan arsitektur dan signifikansi historis hanyalah beberapa alasan mengapa kita harus mengunjunginya.
Tapi jika kamu berharap untuk bisa berjalan menyusuri jalan yang sepi seperti di pedesaan, kamu harus berpikir ulang, Landmark terkenal ini dikunjungi oleh 10 juta wisatawan setiap tahunnya.
“Badaling” yang merupakan bagian dinding dari Tembok Besar Cina ini adalah bagian yang paling terkenal, bisa sangat padat, terutama pada hari libur nasional.
Dan kamu berharap untuk selfie tanpa ada orang lain yang tertangkap kameramu?..ho..ho..ho..itu hampir tidak mungkin, jadi jangan berharap ya…😁
2. Pantai Copacabana – Rio de Janeiro, Brasil
Coba bayangkan : “Kamu lagi terbaring di bawah sinar matahari yang hangat dan bernafas di udara laut segar yang datang dari Samudera Atlantik Selatan”.
Rasanya menyenangkan sekali ya..?😚
TAPI..!!, tahukah kamu bahwa pada kenyataannya pantai Copacabana yang panjangnya kurang lebih 4 KM tersebut adalah salah satu yang pantai yang tersibuk di dunia?
Diperkirakan 300.000 orang turun ke pantai yang terkenal ini.
Jadi jika kamu ingin benar-benar merasakan dan menikmati suasana pantai yang damai, segar dan nyaman seperti Wisata Pantai di Belitong kamu harus sampai lebih awal sekali, sangat awal malah.
Melihat kenyataan ini, ternyata lebih baik dan lebih nyaman berwisata pantai di negeri sendiri, bener gak?
3. Taj Mahal – Agra, India
Sebuah mahakarya arsitektur dunia – Taj Mahal adalah Situs Warisan Dunia UNESCO yang sangat dikagumi.
Citra keajaiban marmer yang menghadap ke kolam refleksi di latar depan adalah cerita perjalanan wisata klasik nan mengesankan.
Benarkah? Ternyata, tidaklah sesederhana itu.
Pada pagi hari di musim dingin, Taj Mahal sering kali ditutupi kabut tebal, yang menghalangi pemandangan matahari terbit nan indah.
Dan celakanya lagi, pada musim panas polusi udara juga menciptakan lapisan kabut asap yang tebal, diteriknya sinar matahari.
Delapan juta orang yang mengunjungi Taj Mahal setiap tahunnya, menanti untuk ber foto (selfie) di bangku “Diana”, yang mana putri Inggris itu pernah berfoto disini pada tahun 1992 silam.
Kamu juga harus mempunyai badan yang kekar dan atletis untuk bisa mencapai tempat itu, karena kerumunan orang yang sangat padat sedang berkumpul disitu.
Namun, jika kamu termasuk orang yang sabar, kamu dapat menunggu sampai keadaannya agak renggang dan sepi, akan tetapi..sampai kapan ya..???ha..ha..😄
4. Trevi Fountain – Roma, Italia
Ada banyak tempat yang bisa kamu lihat di Roma-Italia, jika kamu berkesampatan untuk berlibur atau berwisata ke Italia suatu saat nanti.
Terutama bila menyangkut wisata sejarah, arsitekturnya dan seni rupanya.
Trevi adalah kota dengan air mancur “baroque” terbesar, dengan tinggi 26 meter dan lebar 49 meter, dan juga merupakan barometer bagi perfilman klasik seperti Roman Holiday atau perfilman modern : Angels & Demons.
Trevi merupakan landmark yang paling banyak dikunjungi di Roma. Terletak di alun-alun Piazza de Trevi yang mungil, dengan bangunannya yang menjulang tinggi, sehingga hanya menyisakan sedikit ruang saja bagi para wisatawan
Berfoto dan ber selfie di air mancur yang menakjubkan ini, bisa dikatakan menjadi suatu tantangan yang berat.
Apalagi berusaha untuk sampai lebih dekat lagi ke kolam nya, yang hanya sekedar untuk melempar koin saja, demi harapan agar mendapatkan keberuntungan!.
5. Gunung Everest – Nepal
Mendaki gunung adalah perjalanan wisata yang banyak sekali manfaatnya, terutama untuk kesehatan dan pernafasan.
Di Everest, kebanyakan pendaki memilih untuk berhenti di “base camp”, di mana kamu bisa menyaksikan matahari terbit yang menerangi Himalaya.
Namun, jika kamu bermimpi bahwa disini kamu akan mendapat sedikit ketenangan dan merenungkan cerita hidupmu dalam kesendirian dan kesunyian, saya pastikan kamu akan KECEWA…
“Camp Everest Base” adalah salah satu rute trekking terpopuler di Himalaya, dengan lebih dari 40.000 orang pelancong setiap tahunnya
Bahkan, kamu bisa terbang dengan helikopter untuk cepat tiba dan menikmati sarapan pagi dengan pemandangan pegunungan Himalaya.
6. Menara Eiffel – Paris, Prancis
Mendengar kata Paris, yang terbersit dipikiran kita pastilah tentang Menara Eiffel nya. Bener gak?..
Sebagian besar dari kita atau bahkan mungkin hampir semua pasangan di dunia ini, terutama kaum hawa nya, pasti memimpikan sore atau malam hari yang super romantis di kaki struktur ikonik “City of Love” ini.
Tapi tunggu dulu, jangan dulu terburu-buru untuk pergi kesana dengan pasangan mu, sambil membawa seperangkat keranjang piknik, dengan harapan akan mendapatkan suasana indah nan romantis. Jangan dulu ya!
Kesan suasana indah nan romantis, seperti yang kamu harapkan akan lenyap seketika.
Saat kamu duduk di atas rumput untuk piknik dan bermesraan dengan harapan akan tercipta suasana nan romantis seperti yang kamu impikan, akan sirna ketika kamu mengetahui bahwa ada ratusan mata penonton yang juga mungkin ingin piknik dan mendapatkan suasana romantis seperti halnya kamu di “Champ de Mars” ini.
Tujuh juta orang mengunjungi Menara Eiffel ini setiap tahunnya, jadi untuk menemukan tempat yang cukup ideal dan terpencil demi suasana romantisme percintaan mungkin hanya ada dalam impian dan angan-angan belaka
7. Maladewa
Berbulan madu di negara tropis dekat Samudra Hindia ini hampir menjadi surga bagi pasangan-pasangan yang baru menikah.
Air hangat, pasir nya yang putih bersih, serta banyaknya pilihan akan resor-resor nan mewah, harusnya akan menjadi sebuah liburan romantis yang sangat ideal.
Tapi, benarkah?
Keindahan Pantai Maladewa yang terkenal ini, sekaligus juga menjadi sebuah kutukan baginya.
Negeri ini sekarang sedang berjuang untuk membersihkan sisa-sisa sampah yang ditinggalkan oleh lebih dari 10.000 turis, dan tragisnya itu hanya dalam seminggu saja.
Pulau sampah “Thilafushi” yang dibangun secara artifisial 25 tahun yang lalu, dengan maksud untuk mengatasi masalah tersebut, tidaklah sanggup lagi untuk menampungnya.
Apalagi dengan pertumbuhan sektor pariwisata yang begitu besar dalam 10 tahun terakhir ini.
Yang lebih parahnya lagi, karena pasang surutnya air laut, membuat beberapa sampah mulai mencemari samudera dan mencemari pantai di pulau-pulau lainnya.
8. Garis khatulistiwa – Quito, Ekuador
Di dasar Ciudad Mitad del Mundo (“Kota Tengah Dunia”) di ibukota Ekuador, Quito, wisatawan berjalan menyusuri garis kuning tebal yang konon katanya mewakili garis katulistiwa.
Namun, pada kenyataannya tidaklah demikian. Khatulistiwa yang sebenarnya terletak sekitar lima menit dengan berjalan kaki ke arah garis utara.
Singkat cerita, ekspedisi Prancis pada tahun 1736 silam, telah menandai titik yang salah dan kesalahan ini tidak pernah disadari sampai GPS ditemukan
Jadi jika Kamu ingin mengunjungi khatulistiwa sebenarnya, Kamu harus berjalan ke Museum Surya Intiñan terdekat tempat barisan yang agak underwhelming.
9. Antelope Canyon – Arizona, Amerika Serikat
Ngarai terkenal ini terletak di Navajo Nation Arizona adalah rangkaian jalan sempit yang mempesona yang telah terkikis dari waktu ke waktu, dan menciptakan bentuk yang mengalir di bebatuannya.
Ngarai ini merupakan subjek foto termahal di dunia, namun jika kamu ingin memfotonya dengan versi kamu sendiri, sebaiknya kamu belajar lagi dari fotografer professional dulu.
Karena cahaya yang terang namun terbatas yang memantul didinding ngarai, bisa jadi terlalu gelap atau terlalu terang untuk mendapatkan foto yang pas.
Kamera mu harusdiatur secara manual, dan dengan menggunakan tripod adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan hasil foto yang indah.
Jika kamu hanya dipersenjatai dan mengandalkan Handphone kamu dengan kamera yang berpixel-pixel itu, kemungkinan kamu tidak akan pernah mendapatkan hasil yang sempurna.
10. Angkor Wat – Kamboja
Monumen religius yang juga merupakan candi terbesar di dunia ini sangat tinggi dalam daftar jumlah para pelancongnya.
Kuil kuno ini sangat populer saat matahari terbit, saat sinar matahari awal mewarnai langit di balik bait warna yang bervariasi merah, oranye dan merah muda.
Menjadi korban atas kecantikannya sendiri, mungkin ini bukan pemandangan matahari terbit romantis yang kamu harap dan impikan.
Matahari terbit di Angkor Wat pada umumnya tepat sebelum jam 6 pagi, tapi untuk mendapatkan tempat yang bagus untuk mengambil foto, kamu harus tiba setidaknya satu jam lebih awal, saat masih cukup dingin dan gelap gulita.
Bersiaplah untuk bertahan dan tegak disana, karena bisa menjadi cukup kompetitif saat matahari terbit.
11. Piramida Agung Giza – Mesir
Satu-satunya dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno yang sebagian besar masih utuh, ketiga piramida Giza adalah simbol sejarah Mesir yang mengagungkan.
Dinaungi oleh legenda dan mitos, piramida dan Sphinx Agung dekat Giza tetap menjadi salah satu tujuan wisata paling banyak dikunjungi di dunia.
Namun demikian, daerah sekitar kompleks kurang dikelola dengan baik. Dari kekurangan tanda dan kekurangan tempat sampah, hingga calo agresif, pedagang, semuanya tampak sangat kacau.
Keajaiban piramida juga mungkin agak hancur saat kamu melihat betapa dekatnya dengan kota: begitu kunjungan kamu usai, kamu bisa makan di KFC tepat di depan sphinx.
Betapa menawannya…😟
12. Cherry Blossom Festival – Kyoto, Jepang
Festival Jepang yang populer ini berawal dari tradisi hanami – kebiasaan kuno Jepang menikmati keindahan bunga.
Dikenal sebagai sakura, pohon ceri di Kyoto mekar antara bulan Maret dan April dan biasanya dapat terlihat mekar penuh hanya dalam seminggu.
Yang menjadikan kota ini sangat sibuk pada waktu itu.
Sebagian besar taman sakura di Kyoto menjadi sangat ramai selama musim bunga sakura bersama turis dan penduduk lokal, yang berbondong-bondong berdansa di bawah pepohonan.
Perlu juga diingat bahwa varietas pohon ceri yang paling umum di Jepang adalah Somei Yoshino, yang bunganya hampir putih murni, tidak seperti bunga pink cerah hasil fotoshop yang biasa kita lihat dalam gambar.